Namanya juga gajah, pasti besar. Dan pastinya, dia memiliki kekuatan yang sama besarnya pula. Jadi tak heran jika zaman dahulu gajah juga dijadikan kendaraan sangat berperang. Sampai sekarang pun tetap, tapi dalam wujud gajah besi yang dapat melontarkan meriam.
Kini, gajah tampil lebih lucu, tak lagi berperang. Malah sekarang jadi tontonan. Di tempat sirkus itu, gerak gajah tak bebas karena rantai yang mengendalikanya dikaitkan dengan pasak.
Jadi, kehidupan gajah gitu-gitu aja. Padahal jika dia mau, pasak yang kecil itu akan dengan mudah dilepaskannya. Karena mengingat gajah itu adalah hewan yang memiliki tubuh dan kekuatan yang besar pula.
Mengapa gajah tinggal diam?
Mungkin, tidak sadar kalau dia adalah sesuatu yang besar. Karena rantai itu dikaitkan ke pasak mulai waktu kecil. Pastinya, di waktu kecil dia pernah mencoba melepas rantai itu, tapi usahanya tak kunjung berhasil. Lalu, dia tak pernah mencoba lagi. Pasrah dengan keadaan.
Dia tidak sadar, kalau sebenarnya dirinya sudah sangat berbeda dengan DAHULU! Dia sekarang lebih BESAR dan terlampau KUAT!
Ya, seperti kita, manusia. Kita dulu juga pernah gagal, dan akhirnya berhenti untuk berjuang. Namun dengan berjalannya waktu, kita tidak sadar kalau setiap harinya kita bertumbuh, kita semakin kuat. Seolah-olah rantai kegagalan itu tetaplah besar. Padahal, kita dapat dengan mudah melepasnya.
Mengenali diri itu penting.
Berani mencoba itu penting.
Gak terlalu penting siapa kita di masa lalu, tapi yang paling penting adalah semua orang mempunyai kesempatan yang sama untuk SUKSES!
Mau percaya pada masa lalu atau berharap untuk masa depan yang lebih baik? 😁
Ditulis oleh David Aji Pangestu
Image by jagatmotivasi.com
Ilusi Sebuah Rantai
Reviewed by David Aji Pangestu
on
3/23/2020 07:29:00 AM
Rating:
Tidak ada komentar: