Tertipu Kompor Motivator


"Aku pasti bisa!"
"Kita pasti bisa!"
"Salam sukses luar biasa!"

Jika kamu sering hadir di seminar motivasi, atau minimal suka baca-baca buku motivasi, pasti tidak akan akan asing dengan ungkapan-ungkapan di atas.

Memang tidak bisa disepelekan, kata-kata seperti itu memanglah dapat membuat otak kita semakin semangat, semakin yakin.

Cocok sekali dengan ungkapan, "You are what you think!"

Apa yang kita pikirkan, itulah yang kita dapat.

Kamu berfikir bisa, pikiran dan fisikmu akan merespon bahwa kamu memang benar-benar bisa. Begitupun sebaliknya.

Kamu fokus memikirkan masalah, itulah yang kamu dapat, bukan solusi.

Tapi masalahnya, apakah cukup hanya mengandalkan diri sendiri dan menganggap 'kita bisa melakukan sesuai yang kita pikirkan', seperti kata-kata motivator?

Padahal kan, hidup gak semudah kata-kata motivasi. Hehe.

Jadi gini,

Kalau kawan-kawan adalah orang yang beragama, sekadar berpikir 'aku pasti bisa' saja tidak cukup. Kita harus melibatkan-Nya, berhubung saya Islam, saya melibatkan Allahu Subhanahu Wa Ta'ala.

Jadi, jangan menelan mentah-mentah 'aku pasti bisa', pastikan ungkapan itu melibatkan Tuhan kita.

Saya pasti bisa kaya, karena yakin pada Yang Maha Kaya.

Saya berani bermimpi besar, karena yakin dengan Zat Yang Maha Besar.

Gak nyalahin motivator, mungkin kita aja yang sering menelan mentah-mentah perkataan mereka.

Padahal, kita gak tahu belief yang tertanam pada diri mereka.

Padahal, kita gak benar-benar tahu bagaimana mindset para motivator itu.

Padahal, kita gak tahu ibadah-ibadah yang mereka lakukan siang dan malam.

Bukan salah mereka, tapi salah kita. Sering menelan mentah-mentah, dan akhirnya sok ke-PD-an, emang kita Tuhan?

Bukan motivator yang menipu, tapi kita aja yang tertipu oleh diri sendiri.

Ubah keyakinan dalam diri, dengan tidak membiarkan urusan kita terus berjalan tanpa-Nya.

Semoga bermanfaat.

Bukan Motivator
Tertipu Kompor Motivator Tertipu Kompor Motivator Reviewed by David Aji Pangestu on 7/30/2020 10:26:00 AM Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.