Tiru Kerja Kerasnya, Jangan Gaya Hidupnya


Tulisan ini terinspirasi setelah menonton beberapa video tentang seorang Youtuber yang channelnya terkece, terhebat, dan terkeren di Indonesia. Siapa lagi kalau bukan King of Youtube, Atta Halilintar.

Pada awalnya saya juga gak begitu kenal dengan dia. Dilihat dari channelnya, dia seringkali 'terlihat' memamerkan mobil sport nan keren yang ada di garasinya, kehidupan serba mewah, dan rumah bak istana yang hampir tak ada duanya.

Pokoknya, GILA BANGET!
SOMBONG AMAT!

Kata haters Atta Halilintar yang sebenarnya tidak tahu apa-apa tentangnya.

Tapi, setelah membaca tulisan ini, kita semua akan secara tidak langsung tersadar, bahwa di balik hidupnya yang serba mewah, dia adalah anak muda yang luar biasa.

Dibeberkan bahwa Atta Halilintar ini adalah anak sulung dari pasangan yang mempunyai jiwa bisnis juga.

Pada awalnya kedua orang tua pemuda yang bernama Muhammad Attamimi Halilintar ini adalah ORANG YANG SANGAT KAYA RAYA. Mempunyai banyak usaha di luar negeri. Padahal, di awal pernikahannya hanya dapat menyewa rumah petak dengan besar sekitar 3×2 meter saja. Bayangkan!

Namun, badai yang tak diduga akhirnya datang juga. Keluarga Halilintar yang terkenal suka keliling dunia untuk berbisnis ini tumbang. Dan mereka pun berlabuh di Malaysia.

Sebagai putra sulung keluarga Halilintar atau yang biasa disebut Gen Halilintar, Atta merasa bertanggungjawab atas adik-adiknya, mengingat dia adalah anak paling tua.

Di masa kelamnya saat SMP, dia pernah tak sanggup membayar SPP sehingga dia menanggung malu karena namanya sering disebut oleh guru sebagai anak yang mempunyai tanggungan. Dan akhirnya terpaksa dia keluar dari sekolah itu dan menjalani home schooling.

Bukan home schooling yang kalian bayangkan, ini lebih pantas disebut bekerja setiap hari. Dimulai dari beberapa kesempatan sebelum keluar sekolah, dia sudah menjual apapun yang dapat menghasilkan. Makanan, sandwich, dan lain sebagainya untuk sekadar ongkos pulang. Karena kalau tidak, dia akan memelas kepada sopir bus untuk menggratiskan ongkosnya atau pun pura-pura tidur. Hal ini terkadang dia lakukan dengan adik-adiknya. Bukan karena ingin mengajari berbohong, tapi ini lebih karena terpaksa.

Dan juga dia bersama keluarga mempunyai sedikit modal dan berjualan busana muslim ketika menjelang lebaran. Dan keuntungannya dapat untuk melunasi hutang-hutang di sekolah dan kembali ke Indonesia. Hanya untuk pulang, di Indonesia mereka berjuang kembali. Keluarga tanpa babby sitter yang luar biasa.

Jiwa bisnisnya semakin menggelora, dia berbisnis jualan kartu perdana dan hp cina sampai dia punya konter sendiri. Bahkan, bisa mencapai omset milyaran di usia belasan tahun, seusia anak SMP!

Tidak berhenti di situ, dia melakukan sesuatu yang melawan kemustahilan menjemput keajaiban (mengambil istilah di bukunya Dewa Eka Prayoga) untuk berjualan mobil. Lagi-lagi dia dapat menjual 14 mobil bekas dalam seminggu, GENDENG!

Dia hanya mengandalkan media online berupa blog dan akun sosial media karena dulu Youtube belum sepopuler sekarang. Jika pun ada, yang nonton juga sedikit karena kuota internet masihlah mahal.

Dan akhirnya, Muhammad Attamimi Halilintar atau biasa disebut Atta Halilintar yang tergabung dalam sebelas saudara dari Gen Halilintar, menjadi seorang milyuner dengan mencetak 30 Milyar di usia 23 tahun. Ini bukan tiba-tiba, ini proses yang menguras air mata, keringat, malu, dan hal tidak mengenakkan lainnya.

Maka dari itu, berhentilah jika di antara kita ada yang pernah membencinya. Padahal, dia adalah salah satu contoh pemuda millenial yang sangat sukses.

Di usia belasan tahun kita bisa apa? Dia sudah meraih 1 milyar pertamanya.

Kita bisa apa? Kita bisa apa?

Jangan jadi haters, jika kamu belum sama sekali pernah menonton videonya sampai habis dan mengambil hikmahnya. Dan jangan jadi haters, kecuali kamu baca tulisan ini sampai habis dengan hati.

Mungkin jika kita iri, karena kita belum bisa sukses seperti dia. Saat ini, kita cukup membuktikannya. Tiru dia, tiru kerharmonisa keluarganya, tiru kerja kerasnya!

Tiru Kerja Kerasnya, Jangan Gaya Hidupnya Tiru Kerja Kerasnya, Jangan Gaya Hidupnya Reviewed by David Aji Pangestu on 7/30/2020 10:17:00 AM Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.