David Menjawab #1


Hai, namaku David. Kali ini aku bakal menjawab 5 pertanyaaan random dari netizen. Ya, pertanyaannya gak hanya satu topik aja, campur aduk. 

Oh ya, postingan seperti ini aku masukkan ke series David Menjawab ya. Jadi sifatnya akan berkelanjutan tanya jawabnya. Kalau kamu mau ikutan tanya juga, bisa tulis di sini.

Berikut daftar 5 pertanyaan yang akan aku jawab.

1. Untuk anak kelas 11 ke bawah lebih bagus fokus memperbaiki nilai rapor apa belajar persiapan untuk SBMPTN?
2. Bagaimana cara memilih jurusan?
3. Bagaimana cara merespon orang yang mematahkan semangat kita?
4. Bagaimana cara agar suka membaca sesuatu yang tidak kita sukai?
5. Bagaimana cara melawan rasa malas?

Oke, langsung aja masuk ke pertanyaan pertama.

1. Untuk Anak Kelas 11 ke Bawah Lebih Bagus Fokus Memperbaiki Nilai Rapor Apa Belajar Persiapan untuk SBMPTN?

Sebelum bertanya seperti ini, aku asumsikan bahwa kamu sudah paham jalur masuk di PTN khususnya SNMPTN. Kalau belum, bisa baca artikelnya Zenius yang ini

Dari artikel tersebut kita ketahui bahwa kriteria penilaian SNMPTN gak hanya nilai rapor, tapi masih ada lainnya. Salah satunya adalah indeks sekolah. Jadi kualitas sekolahmu dengan segala printilannya seperti yang disebutkan di blog Zenius tadi, juga mempengaruhi.

Kalau SMA-mu 'biasa-biasa saja' tapi kamu berharap masuk PTN 3 besar nasional dan jurusan yang persaingannya ketat, ya agak susah juga. Walau nilai rapormu besar sekalipun. Namun, bukan berarti gak mungkin, tapi peluangnya aja yang kecil.

Di penjelasan yang pertama ini, bisa aku simpulkan bahwa jangan terlalu berharap di SNMPTN kalau target jurusan dan PTN yang kamu incar lumayan tinggi.

Namun, bukan berarti kamu jadi leha-leha belajarnya ya! 

Belajar untuk memperbaiki nilai dan belajar untuk persiapan UTBK/SBMPTN itu saling beririsan kok. Bisa dijalani keduanya. Kalau kamu bisa paham materi pelajaran secara baik di sekolah, itu juga bisa dikatakan nyicil belajar buat UTBK juga.
Namun, karena UTBK itu relatif lebih sulit dari ujian sekolah yang sifatnya evaluasi, maka kamu harus merancang strategi belajar UTBK juga. Bagaimana caranya? 

1. Coba kerjakan soal UTBK tahun sebelumnya
2. Identifikasi materi dan bentuk soal seperti aja yang muncul
3. Buat strategi dan jadwal belajar
4. Lakukan evaluasi dengan mengerjakan soal latihan

Karena masih kelas 10 dan 11, maka waktu persiapannya lumayan panjang. Jadi jadwal belajar yang dirancang sifatnya jangka panjang dan berkelanjutan. Tentu, menyesuaikan waktu belajarmu belajar materi wajib di kelasmu.
Memperbaiki nilai rapor + belajar buat SBMPTN bisa dilakukan sekaligus kok. Gak ada ruginya kalau kamu belajar dan bisa memahami banyak hal.

2. Bagaimana Cara Memilih Jurusan?

Perlu diketahui, ketika menjawab semua pertanyaan yang ada di halaman ini, aku masih duduk di semester 1 jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan UGM. Jadi, bisa dibilang masih sangat nyaman dengan jurusan yang aku pilih. Walaupun terkadang ngerasa agak sulit, namun aku menikmati prosesnya.

Ketika SMA, sebenarnya aku tertarik dengan dunia bisnis dan aktif di organisasi. Namun setelah melihat pengumuman SNMPTN, ternyata aku gagal di jurusan yang pada awalnya aku kira sangat cocok; manajemen.

Kegagalan di SNMPTN membuatku berpikir ulang, apakah tetap memilih jurusan manajemen di jalur-jalur berikutnya? Di proses dilematis itu, aku mendapatkan beberapa poin penting.

1. Kenali diri lebih jauh

Coba amati dirimu selama ini, sebenernya kita suka ngelakuin apa sih? Ketika gabut, kia suka ngerjain apa? Atau hal apa yang dengan sukarela kita kerjakan tanpa disuruh orang lain? Nah, mungkin minat kamu di situ.

Selain berkaca pada masa lalu, kita juga wajib meneropong ke masa depan. 10 tahun ke depan, kita mau jadi apa sih? Apa sih yang ingin berikan ke banyak orang? Warisan apa yang sekiranya akan kamu tinggalkan ke dunia jika kamu telah tiada?
Cukup berat pertanyaannya? Memang begitu. Semakin berat dan presisi pertanyaannya, kamu akan mengenal dirimu lebih dalam.

2. Eksplorasi jurusan melalui berbagai sumber

Setelah kamu bisa mengenal diri lebih jauh, coba cari jurusan yang sekiranya cocok denganmu. Cara termudah adalah mencari informasinya di internet! Rujukan pertama adalah website resmi perguruan tinggi yang kita ambil. Setelah itu, bisa cari perbandingannya di website lain, Youtube, podcast, dsb jika memungkinkan.

Gak hanya deskripsi jurusan aja, tapi kita juga harus cari tahu mata kuliahnya apa aja, perkuliahannya seperti apa, tugas-tugasnya kira-kira bentunya gimana, prospek karirnya jadi apa, dsb. Akalin sendiri gimana caramu mencari tahu semua itu. Semakin detail informasi yang kita dapat semakin bagus.

Selamat memilih jurusan!

3. Ilmu sebelum masuk kuliah kebanyakan luarnya saja

Ketika SMA atau tingkat pendidikan sebelum itu, hal-hal kita pelajari kebanyakan hanyalah hal-hal dasarnya saja. Jadi, misalkan kamu ketika SMA suka pelajaran ekonomi dan ingin masuk jurusan ekonomi ketika kuliah, coba eksplor dulu, jangan langsung memutuskan begitu saja.

Bisa jadi, kamu merasa suka karena yang kamu pelajari selama ini relatif mudah. Ketika kuliah nanti, pasti akan belajar sampai akarnya dan pastinya lebih rumit lagi. Coba cari tahu mata kuliah di jurusan yang akan kamu pilih. Apakah kamu mau dengan sukarela mempelajarinya sampai mastery ilmu tersebut?

Itu aja dulu tentang memilih jurusan.

3. Bagaimana Cara Merespon Orang yang Mematahkan Semangat Kita?

Ucapan, tindakan, dan apapun yang kita ekspresikan itu berada dalam kontrol kita sendiri. Jika orang lain berkata sangat menyakitkan sekalipun, kita masih punya kendali dalam merespons hal tersebut. Fokus ke kontrol diri sendiri, bukan perkataan orang lain.

Kalau ada orang lain yang mematahkan semangat kita, tetaplah bersikap baik kepadanya. Jangan malah membalasnya dengan sesuatu yang tidak seharusnya.

Jika kita menggigit kembali anjing yang telah menggigit kita, maka secara tidak sadar kita menyamakan level dengan anjing tersebut dong. Sekadar analogi saja.

Fokus sama tujuanmu, perbaiki kualitas dirimu, berjuang semaksimalkan mungkin. Percaya, tidak ada yang sia-sia. Dan jangan lupa, serahkan semua pada-Nya.

4. Bagaimana Cara Agar Suka Membaca Sesuatu yang Tidak Kita Sukai?

Membaca nggak perlu suka, tetapi harus merasa butuh. Kalau kamu enggan membaca suatu buku, coba posisikan dirimu menjadi seorang yang butuh akan ilmu yang ada di buku tersebut.

Aku pada awalnya kurang suka baca buku kuliah yang berat-berat bahasannya. Namun karena aku butuh ilmu yang ada di dalamnya, ya tetep aku baca. Lama kelamaan juga bakal suka.

Carilah alasan mengapa kamu harus membaca buku tersebut.

5. Bagaimana Cara Melawan Rasa Malas?

Stop beralasan, cepatlah ambil tindakan. 
Malas itu sebenarnya gampang untuk dilawan. Kalau kamu sedang rebahan di kamar dan enggan mengerjakan tugas, ya tinggal bangun aja lalu ambil buku dan mengerjakan tugas. Selesai. Gak ribet sebenernya.

Orang yang udah punya cita-cita yang besar akan otomatis bersemangat sepanjang tahun. Tanpa motivasi dari orang lain sekalipun. Masa depanmu tergantung dirimu. Jadilah pemimpin atas dirimu sendiri.

Hidup adalah pilihan. Kalau kamu terus bermalas-malasan sekarang, tunggulah di masa depan kehidupanmu akan suram. Hukum alam sesederhana itu.

Itu saja jawaban dari pertanyaan yang masuk ke aku. Boleh sekali untuk menambahi, menyanggah, dan memberi kritik yang membangun lewat kolom komentar. Jika ingin bertanya, juga dipersilakan.

Beberapa jawaban memang terdengar sederhana dan mungkin tidak menjawab secara keseluruhan. Namun, aku harap bisa menjadi gerbang buatmu untuk mencari jawabannya dari sumber lain. Terima kasih!

Salam,
David Aji Pangestu
David Menjawab #1 David Menjawab #1 Reviewed by David Aji Pangestu on 11/07/2020 10:05:00 AM Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.