Nikmat Sempat dan Menyempatkan

Di era lancar informasi seperti sekarang ini, kita terbiasa untuk mengisi waktu luang dengan menggulir jempol di layar smartphone. Pada akhirnya, seringkali kita lupa untuk mengerjakan hal-hal yang lebih produktif.

Ketika menulis ini, saya sedang di Kaliurang KM 25, dataran tinggi yang ada di Sleman, Yogyakarta dalam rangka mengikuti Writing Bootcamp. Di sela-sela waktu memasuki agenda pertama, saya menyempatkan waktu untuk menulis ini. Nikmat, bisa tenggelam dalam rangkaian kata yang ada di kepala.

Walaupun menulis curhatan seperti ini bukan tergolong aktivitas yang produktif-produktif amat, ini lebih baik daripada scroll media sosial tanpa henti. Habis waktu berjam-jam, tetapi seringkali tidak dapat apa-apa. Nihil output.

Nikmat itu memang ketika kita ada waktu sempat dan bersedia menyempatkan. Bukan sekadar waktu luang yang hanya berlalu. Seperti yang dikatakan Cal Newport dalam Deep Work, waktu luang itu abstrak, kita harus mengisinya dengan aktivitas spesifik untuk menikmatinya.