Bertepatan dengan gaji yang sudah turun, bulan ini aku meniatkan kembali untuk membaca lebih banyak buku di tahun ini. Salah satu strateginya adalah meluangkan waktu dan uang untuk membeli buku di awal bulan. Kalau pun belum ada buku yang cocok, setidaknya uang sudah aman. Sudah disisihkan.
Buku pertama yang aku beli di Februari ini (atau lebih tepatnya tahun ini) adalah Seni Merayu Tuhan karya Habib Jafar. Ketika artikel ini ditulis, buku tersebut sudah hampir habis aku baca. Makanya, kemarin banget aku sedang mencari rekomendasi bacaan lain dan bertemulah dengan buku yang berjudul Maaf Aku Hampir Menyerah karya @alfialghazi. Berhubung masih asing dengan nama penulis tersebut, aku kepo dengan beliau dan langsung stalking di Instagram.
Ternyata, akunnya di-private. Kondisi akun yang jarang aku temui pada akun-akun penulis atau publik figur. Biasanya, seorang tokoh yang mempunyai karya, akan membiarkan akunnya dinikmati oleh khalayak umum dengan minim filter. Namun, @alfialghazi adalah salah satu pengecualian.
Ternyata, sekalipun akun privat, kita tetap bisa berkarya dengan jangkauan yang luas. Kak @alfialghazi adalah contoh nyata. Sepertinya, aku bisa melakukan hal serupa.
Memang, ketika menulis ini, aku belum memutuskan untuk membeli buku tersebut karena belum tuntas dalam stalking isi buku dan penulisnya. Istilah klasik, tak kenal maka tak sayang. Barangkali aku akan berkenalan lebih jauh setelah tulisan ini terbit.
Beralih ke Private Account Biar Terlihat Misterius |
Maka dari itu, singkatnya, aku memilih beralih ke personal dan private account. Bukan lagi creator account yang bersifat publik. Harapannya adalah aku bisa lebih menjadi diriku sendiri dan berani memunculkan diriku yang sebenarnya. Rasa aman dan nyaman adalah hal utama. Dalam jenis interaksi apapun. Namun, suatu saat jika memang dibutuhkan, aku tetap ada opsi untuk kembali ke public account. Akan aku pertimbangkan kembali manfaat dan mudharat-nya lebih banyak mana.
Tidak ada komentar: