5 Alasan Kita Perlu Membuat Outline Sebelum Menulis
![]() |
Photo by Mark Fletcher-Brown on Unsplash |
Dalam proses membuat sebuah tulisan, saya terbiasa menggunakan outline. Secara singkat, outline kita definisikan sebagai kerangka yang memuat ide utama atau poin-poin pendukung yang termuat dalam sebuah tulisan utuh.
Selama karir sebagai penulis, saya hampir selalu membuat outline sebelum menulis. Baik itu dalam proses penulisan buku Termotivasi Tanpa Dimotivasi (2023), maupun ketika menulis artikel-artikel satir yang terbit di Terminal Mojok. Outline membuat saya lebih produktif menghasilkan tulisan-tulisan baru.
Bagi kamu yang masih ragu, berikut 5 alasan kita perlu membuat outline sebelum menulis.
1. Membatasi isi tulisan
Seringkali dalam proses menulis, kita jadi kepikiran ide-ide baru yang berhubungan dengan naskah yang sedang dikerjakan. Masalahnya, ide tersebut biasanya sangat menggoda untuk segera kita tambahkan dalam tulisan tersebut.
“Kayaknya, kalau ditambahkan topik ini bakal bagus deh.”
Meskipun menambahkan ide baru dalam tulisan itu bukanlah suatu kesalahan, tetapi jika fase ini terulang terus-menerus, tulisan kita selesai-selesai dan bisa jadi hanya berujung menjadi draft dalam waktu lama.
Outline membantu memecahkan masalah ini. Dengan adanya outline, tulisan kita lebih terarah dan ide-ide yang termuat sudah dirancang sejak awal. Hal ini membuat tulisan lebih fokus sehingga tidak terkesan berputar-putar tanpa ujung karena terlalu banyak ide yang dimasukkan.
2. Menghindari kehilangan fokus
Masih berhubungan dengan alasan pertama, kebanyakan ide membuat kita tidak fokus. Bisa jadi, ide yang muncul tanpa rencana tersebut akan memakan waktu kita untuk melakukan aktivitas lain dalam menulis, misalnya riset.
Dalam proses riset tersebut, bisa jadi kita malah hilang fokus dan justru menemukan lebih banyak ide yang membuat tulisan tidak rampung-rampung. Outline akan membantu kita memilih ide yang paling relevan sebelum paragraf pertama ditulis.
3. Mempermudah proses riset tulisan
Selama proses menulis, kita perlu melakukan riset. Tidak muluk-muluk, proses membaca tulisan lain yang menjadi pembanding maupun pemantik ide juga termasuk riset.
Dengan adanya outline, kita akan lebih mudah dalam melakukan riset isi tulisan karena ide yang dimasukkan ke dalam tulisan sudah terorganisir dengan baik. Alhasil, paragraf-paragraf yang menjadi lebih kaya karena memang dalam proses riset dilakukan dengan fokus.
Tentu, dalam membuat outline pun kita juga perlu melakukan riset. Dengan ini, proses riset setelahnya akan lebih mudah.
4. Mempermudah proses revisi
Sebelum mengenal outline, saya beberapa kali kesusahan dalam melakukan swasunting. Meskipun secara umum tulisan saya nggak jelek-jelek amat saat itu, tetapi ketika ditulis tanpa membuat outline, tidak jarang konektivitas antar paragraf sedikit kurang atau bahkan tidak nyambung sama sekali. Kausalitas antar paragraf terlihat kurang kuat.
Oleh karena itu, sekarang saya lebih suka membuat outline sebelum menulis. Tidak hanya mempermudah dalam menulis itu sendiri, tetapi juga sangat memudahkan dalam proses revisi.
Ketika alur tulisan jelas (karena sudah ada outline), proses revisi juga berjalan dengan lebih lancar dan singkat.
5. Menghemat waktu
Seperti yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya, outline itu memangkas waktu saya dalam proses menulis termasuk dalam proses revisi.
Saya jadi lebih cepat dalam menulis karena memasukkan outline dalam siklus menulis. Terkadang, saya juga bisa menabung outline untuk tulisan-tulisan berikutnya. Alhasil meskipun lagi sibuk minta ampun di pekerjaan utama, saya tetap menulis karena mempunyai outline yang melambai-melambai untuk digarap.
Di atas adalah 5 alasan kita perlu outline sebelum menulis. Intinya, membiasakan menulis outline itu sangat worth it. Meskipun, saya juga tidak memaksa setiap penulis harus membuat outline terlebih dahulu.
Saya menyadari bahwa setiap penulis memiliki proses kreatifnya sendiri. Tulisan ini hanya salah satu tips dalam proses kreatif saya, yaitu membuat outline. Jika tulisan ini bermanfaat, selanjutnya saya akan menulis strategi dalam membuat outline.
Posting Komentar