Di awal-awal pandemi, aku sudah pernah sedikit membahas ini melalui artikel yang berjudul Cara Mengatasi Susah Tidur. Saranku, kamu bisa baca tulisan itu terlebih dahulu.
Akan tetapi, kalau enggak, ya nggak apa-apa. Intinya, salah satu alasan terbesar seseorang terganggu jam tidurnya yang aku tjelaskan di tulisan itu adalah sering mainan gawai ketika rebahan. Akibatnya, scrolling beranda gak habis-habis semalaman. Otak kita jadi lebih aktif karena efek radiasi sinar biru yang masuk melalui mata kita.
Kebiasaan kunci yang bisa dilakukan untuk mengatasi kasus seperti di atas adalah memotong rantai kebiasaan. Hal paling efektif yang pernah aku terapkan sendiri adalah dengan memaksa diri sendiri untuk tidak mainan gawai ketika di tempat tidur. Kalau ada kebutuhan mendesak yang pegang gawai, harus aku kerjakan di meja kerja dan benar-benar dirampungkan waktu itu juga. Benar-benar melakukan apa yang harus dilakukan, bukan scrolling media sosial.
Memotong kebiasaan kunci berupa kebiasaan mainan gawai di tempat tidur sangat efektif untuk diterapkan. Selain itu, kamu juga harus menyadari bahwa setelah seharian terjaga, tubuhmu butuh istirahat. Memaksakan diri untuk terus 'produktif' dengan menonton video pembelajaran sambil tiduran menjelang jam tidur bukanlah hal baik. Lebih baik, jika memang ingin belajar sesuatu, lakukanlah di jam aktif. Di mana otak kita masih benar-benar terjaga dan dilakukan di tempat yang seharusnya, bukan di tempat tidur.
Paradigma tersebut sangat penting karena berdasarkan yang aku alami sendiri, kita biasanya memaksakan diri untuk mengejar sesuatu yang bisa dilakukan besok pada jam-jam kritis. Hal yang bisa aku tarik dari jam tidur yang berantakan adalah hidup yang berantakan pula. Jika kita dapat mengorganisir tugas-tugas kita dalam hari itu dengan baik, mainan gawai menjelang tidur aku rasa tidak akan terjadi. Aktivitas tersebut biasanya efek dari overthinking yang memunculkan perasaan ingin terus 'aktif'.
Selain menghindari gawai sebelum jam tidur, mengubah paradigma, dan mengorganisir tugas, hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi jam tidur yang berantakan adalah dengan olahraga secara rutin. Atau setidaknya, lakukanlah aktivitas fisik yang cukup membuatmu lelah di malam hari sehingga keinginan untuk terus aktif di malam hari urung dilakukan.
Zaman sekarang, olahraga rutin mudah dilakukan, walau di rumah sekalipun. Aku sendiri biasanya olahraga ringan berupa lompat tali dan melakukan beberapa exercise yang didapatkan dari aplikasi sejenis Home Workout - No Equipment - Apps on Google Play. Kalau kamu pengguna Android, silakan langsung klik tautan tersebut dan gunakan aplikasinya. GRATIS.
Oh ya, perlu digarisbawahi juga bahwa kurang tidur membuat kita akan mudah lelah dan hilang fokus. Pastikan kamu tidur yang cukup. Bagi pasca remaja usia 18 hingga 25 tahun sepertiku, waktu ideal untuk tidur dalam sehari adalah 7 hingga 9 jam. Tidak harus semuanya dialokasikan di waktu malam, tetapi juga jangan sampai membuang waktu malammu untuk hal-hal yang bermakna.
Jika tulisan ini bermanfaat, bagikan ke teman-temanmu ya. Aku tunggu juga kabar baikmu dalam mengatasi jam tidur yang berantakan! :)
Tidak ada komentar: